Halaman

Sabtu, 22 Desember 2012

sayap

ketika ombak di pantai masih seperti ini, berusaha menghibur aku yang memandangnya, aku sedih, aku kecewa dengan apa yang terjadi. tiba- tiba aku ingin ke pantai, karena pantai seakan ingin menghibur aku.

kertas ini masih saja kosong. aku ingin menulis sebuah kata bahkan ribuan kata di atasnya. air mataku seperti hujan kecil yang turun di atas kertas ini dan semuanya menjadi basah. aku menunggu kertas ini kering. aku bersiap-siap menulis sebuah kata.. "sayap". entah mengapa kata ini yang aku tulis.

aku masih saja termenung sambil menatap ke depan. sangat sunyi, tiada seorang pun terlihat disini. aku kembali pada satu kata tadi. kenapa aku tak bersayap seperti burung ini? kenapa aku tidak bisa terbang seperti daun kering yang ditiup angin itu?

andai aku bagian dari mereka. tapi aku tak tau seperti apa perasaan mereka saat mereka terbang. akankah seperti pikiranku yang menganggap semua itu menyenangkan? mungkin saja mereka tidak ingin terbang, mereka masih ingin disana, tetap disana tanpa berpindah... seperti daun kering yang aku lihat tadi.

pergi belum tentu bisa membuat semuanya berubah seperti yang aku harapkan. belum tentu bisa membuat bunga yang layu mekar kembali. semuanya itu hanya gambaran.. gambaran betapa kita harus berusaha pergi dari sikap pengecut untuk menghindari semua kesedihan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar